Dalam Subul al-Salam, makna mautaakum mencakup semua kondisi mayyit, baik saat naza’, saat wafat, maupun setelah dikubur. Meskipun Albani mendhaifkannya, tapi Ibnu Hajar dalam al-Talkhis al-Habir menyatakannya shahih karena sesuai dgn amaliyah sahabat.
Dalam Syiah, berdasarkan hadis riwayat Sulaiman al-Ja’fari pun demikian. Bahwa Musa bin Ja’far memerintahkan puteranya Qasim untuk membacakan qs. Al-Shaffat. Sedangka saat ditanya oleh Ya’qub bin Ja’far kenapa al-Shaffat, padahal sebelumnya kebiasannya adalah membaca Qs. Yasin. Imam Musa menjawab bahwa Qs. Al-Shaffat mempermudah kesulitan mayyit menghadapi maut. Ibnu Taimiyyah sendiri dalam al-Ikhtiyarat sendiri membenarkan bacaan Yasin atas orang yang menghadapi ajal.
Nisa Sabyan bukan hanya nanyiannya yang sudah mulai boring, tapi tingkahnya ikut2an menyebarkan sejenis faham takfirisme juga njembeki.
Sumber : harakatuna