Breaking News

Menilik Perintah Membunuh Orang Kafir Dan Benarkah Islam Mengajarkan itu? 

?

    #muslim sejati
Sejak peristiwa 9/11 yang menimpa gedung WTC di Amerika Serikat, umat Muslim dan Islam itu sendiri menjadi sorotan dan bulan-bulanan media Internasional, Islam diidentikkan dengan teroris, Islam difitnah mengajarkan kebencian dan menghalalkan pembunuhan terhadap orang-orang yang berada di luar golongannya. Dan semakin lama para pembenci Islam semakin bertambah seiring dengan munculnya aksi-aksi teror yang dilakukan oleh oknum umat Islam dengan alasan ber-Jihad.

Benarkah Islam yang notabene menyatakan sebagai agama rahmatan lil alamin ini mengajarkan sesuatu yang begitu keji?

Dalam Al-Qur'an memang disebutkan perintah tegas untuk membunuh orang kafir, sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 191 yang terjemahannya sebagai berikut:

"Dan bunuhlah mereka dimana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan,…"

Ayat ini sering kali digunakan sebagai dalil penguat oleh saudara-saudara kita untuk semakin memupuk rasa benci terhadap orang kafir dan menghalalkan darah seluruh umat kafir sehingga mereka melakukan aksi-aksi terorisme.

Dan sebaliknya, ayat ini juga merupakan senjata empuk yang sering digunakan oleh para pembenci Islam dan penyebar fitnah untuk memfitnah dan menyudutkan agama Islam, agama yang mulia ini.

Dalam memahami Al-Qur'an, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan selain hanya memperhatikan makna ayat secara harfiah dan sepotong-sepotong saja, karena jika hanya memahami ayat Al-Qur'an secara harfiah dan sepotong-sepotong bisa jadi pesan sebenarnya dari firman Allah tersebut tidak bisa kita tangkap atau apa yang kita pahami melenceng dari maksud sebenarnya. Karena Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW sebagai jawaban atas segala perkara yang terjadi pada saat itu.

Ada sejumlah kaidah yang berlaku dalam memahami ayat Al-Quran, seperti keharusan dalam memperhatikan makna kosa-katanya, harus memperhatikan sifat kata, pola-pola kalimat yang dipergunakan, memperhatikan suatu ayat dengan ayat sebelumnya, mengetahui asbabun nuzulsuatu ayat, memperhatikan suatu ayat dengan hadits Rasulullah Saw yang berkaitan dengannya, serta sekitar lima kriteria lainnya yang dikenal dengan istilahtafsir bil ma’tsur.

Kembali pada ayat 191 surat Al-Baqarah tadi, jika ayat tersebut difahami bulat-bulat secara harfiah atau sesuai dengan terjemahan alih bahasanya saja, maka sejak Islam diturunkan, utamanya sejak ayat tersebut diturunkan hingga saat ini dunia akan lebih kacau dan anarkis dari pada yang terjadi sekarang, bahkan bukan tidak mungkin kita tidak lagi dapat menjumpai orang dengan agama selain Islam karena semua sudah ditumpas atau malah kita yang sudah tidak ada karena sudah dihabisi.

Ada tiga ayat yang saling berkaitan dengan ayat 191 surat Al-Baqarah tersebut, yakni ayat 190, 191, 192, dan 193, berikut ini selengkapnya:

190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. Dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, hingga mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah Balasan bagi orang-orang kafir.
192. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi dan memerangi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi, dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi dan memerangi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

Penjelasan

Dikemukakan oleh al-Wâhidî dari al-Kilabî dari Abî Shâlih yang bersumber dari ‘Abdullâh bin ‘Abbâs, dia (‘Abdullâh bin ‘Abbâs) berkata: “Ayat (190-193, Surat al-Baqarah) turun mengenai peristiwa perdamaian/perjanjian Hudaibiyah. Pada waktu itu Rasulullah SAW. dan para Sahabat dicegah/dihadang oleh orang-orang Kafir Quraisy saat hendak menuju Baitullah/Ka’bah untuk melakukan ‘umrah, kemudian Rasulullah SAW. mengadakan perdamaian/perjanjian Hudaibiyah dengan orang-orang Kafir Quraisy, isi perdamaiannya (Hudaibiyah) yaitu: menyuruh Rasulullah SAW. (dan para Sahabat) untuk (‘umrah) menuju Baitullah/Ka’bah di tahun selanjutnya/tahun yang akan datang. Pada tahun berikutnya Rasulullah SAW. dan para Sahabat hendak melakukan ‘umrah qadha’ (umrah pengganti tahun sebelumnya yang belum dilakukan karena dicegah oleh orang-orang Kafir Quraisy), akan tetapi para Sahabat takut apabila orang-orang Kafir Quraisy tidak menepati/menghianati perdamaian/perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati bersama antara Rasulullah SAW; para Sahabat dan orang-orang Kafir Quraisy, serta mengusir dan memerangi Rasulullah SAW. dan para Sahabat di Masjidil Haram; Sedangkan para Sahabat membenci memerangi mereka pada bulan Haram. Maka Allah SWT. menurunkan ayat 190-193 surat Al-Baqarah tersebut

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perintah membunuh orang kafir dalam surat Al-Baqarah ayat 190-193 di atas merupakan perintah untuk membela diri dari serangan orang-orang kafir yang membenci dan memusuhi serta mengancam keamanan orang-orang Muslim. Dan perintah tersebut diturunkan untuk umat pada saat itu yang berada pada masa perang di medan perang, tidak semata-mata perintah untuk umat Islam dimana pun berada meskipun tidak dalam keadaan perang maupun berada di medan perang.

Sesuai dengan perintah Allah tersebut diatas kita juga diperintahkan untuk tidak berlebihan dalam memerangi orang kafir, dan jika mereka berhenti dari memusuhi kita maka kita juga wajib untuk berhenti memerangi mereka, sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Penjelasan di atas Insya Allah dapat mencerahkan kita supaya tidak menelan ayat secara bulat-bulat dari makna harfiahnya saja, sekaligus merupakan bantahan terhadap kaum pembenci Islam yang sering menggunakan potongan ayat ini secara tidak utuh untuk memfitnah Islam.

Penutup

Insya Allah dengan penjelasan di atas kita sebagai umat Islam akan semakin tebal imannya serta semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang mulia, agama ramatan lil alamin, dimana di satu sisi Allah memerintahkan kita untuk bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap makhluk-Nya, disisi lain kita diperintahkan untuk tegas terhadap siapa pun yang memusuhi dan mengancam keamanan kita, dan disisi lain lagi Allah Maha Pengampun dan mencintai perbuatan saling memaafkan. Subhanallah

#muslimsejati, #muslimsejati #zonamuslim #indonesia #nusantara #khilafah #bhinekatunggalika #intoleran #Islam 
Sumber :http://www.blogkmp.net/2012/07/benarkah-islam-mengajarkan-terorisme.html?m=1

Tidak ada komentar