Da’i milenial menjaga negara melalui Dakwah
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar (PB) Lembaga Dakwah Nahdhatul Ulama (LDNU) menyelenggarakan Pelatihan Dai Milenial dan Medsos yang dipusatkan di Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe, Jakarta Selatan. Pelatihan tersebut mengangkat tema Antara Peluang dan Tantangan Radikalisme, Sabtu (27/7).
Pengurus Besar (PB) Lembaga Dakwah Nahdhatul Ulama (LDNU) menyelenggarakan Pelatihan Dai Milenial dan Medsos yang dipusatkan di Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe, Jakarta Selatan. Pelatihan tersebut mengangkat tema Antara Peluang dan Tantangan Radikalisme, Sabtu (27/7).
Saat pembukaan tampak Kiai Kholid Arrifa’i panitia pelaksanaan, serta beberapa anggota PB LDNU. Dihadiri pula Wakil Wali Kota Jakarta Selatan yakni H Benyamin Nafi’i, juga Direktur SEAMOLEC UT R Alfan Ali Rahman, termasuk kader NU milenial dari seluruh Nusantara.
“Setelah selesai pelatihan, para kader bisa membantu dalam bidang IT untuk menangkal paham radikal serta menebar konten yang positif terhadap publik melalui media sosial,” kata R Alfan Ali Rahman saat sambutan.
Selanjutnya dirinya mengisyarahkan bahwa kegiatan ini berkelanjutan yakni akan ada seleksi dai yang akan di kirim ke luar negri baik Mesir, Jepang, Jerman, serta banyak negara lain. “Guna memperkenalkan Islam ala Nusantara yakni Islam rahmatan lil alamin,” ungkapnya.
Pelatihan dai milenial dan Medsos ini merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan. ‘Karena di lapisan generasi anak muda modern atau milenial, semua berkaitan tentang teknologi. Pekerjaan rumah kita sekarang adalah belum bisa membuat filter yang baik dalam mengatasi dari sisi negatif era revolusi industri 4.0 ini,” kata H Benyamin Nafi’i.
Harapan Wali Kota Jakarta Selatan jangan sampai dengan semakin cepatnya teknologi malah dikuasai oleh konten yang tidak mendukung Islam rahmatan lil alamin. “Akan tetapi seharusnya kitalah yang bisa menguasai teknologi dan dipergunakan dengan sebaik mungkin,” pesannya.
Dalam pandangannya, Islam rahmatan lil alamin memiliki sejumlah nilai dan norma. “Kecanggihan teknologi harus didorong untuk semakin meluaskan konten yang ada. Yakni nilai kultural, tradisional, sosial dan agama harus kita jaga dan lestarikan dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Kiai Kholid Arrifa’i menyampaikan laporan bahwa peserta yang hadir pada kegiatan kali ini sebanyak 160 dari seluruh Nusantara. “Dari pelatihan ini diharapkan menghasilkan kader unggulan yang bisa berdakwah baik di dunia maya juga di dunia nyata,” tandasnya. (Abdul Aziz/Ibnu Nawawi)
Sumber : NU Online
#muslimsejati #zonamuslim #indonesia #nusantara #khilafah #bhinekatunggalika #intoleran #Islam #merahputih #islampedia #bangsa #negara
Tidak ada komentar